THIS IS MYSELF.. MY LIFE IS MY SECRET :)

Jumat, 04 Maret 2011

kutipan

Catatan Tentang Wanita Muslimah
(kutipan dari buku karya BURHAN SODiQ)
Ucapkanlah syukur kepada Allah S.W.T karena kita terlahir sebagai wanita. Wanita adalah makhluk yang dimuliakan Allah, karena mereka dianugerahi dengan selaksa kelebihan atas lelaki, baik dari segi fisik maupun rohani.
Secara fisik, wanita identik dengan kelembutan dan kehalusan, yang melekat kuat dalam diri wanita. Apa saja yang wanita kerjakan dan lakukan selalu dalam kondisi rapi dan menyenangkan. Suara wanita itu lembut, tutur katanya halus, tingkah lakupun sopan. Sungguh berbeda dengan fitrah lelaki yang biasanya kasar.
Hati wanita sangat mudah tersentuh, air mata mudah menetes, meski sekedar untuk membasuh luka dan menyegarkan jiwa. Berlinangnya air mata, bukan menjadi ukuran seberapa lemah kerapuhan jiwa, bukan pula sebagai tanda betapa cengengnya wanita menghadapi hidup. Setiap orang memiliki air mata dan berhak mengeluarkannya, kapan saja, dimana saja, sesuka hatinya. Manakala menetesnya air mata sudah merupakan satu hal yang diharuskan, maka tiada salahnya bila itu dilakukan. Meski banyak orang bilang bahwa air mata bukanlah jawaban dari persoalan yang membelegu kita. Menagis bukanlah solusi, namun bagi seorang wanita, menangis kadang merupakn satu satunya cara untuk merespon sebuah persoalan. Tentu saja ini hanya bersifat sementara. Setelah itu, wanita akan mencari cara lain untk menyudahi persoalan yang menimpanya.
Wanita itu selalu lebih muda menangis daripada pria. Namun tiada pula yang menjamin pria lebuh tegar dari wanita. Menangis tidak selalu identik dengan kelemahan, bisa pula identik dengan kebahagiaan. Menangis adalah sebuah ekspresi kewajaran dan kenormalan bagi wanita.
Emosi wanita berbeda juga dengan pria, wanita cenderung memendam perasaannya. Bila mendapatkan masalah dalam hidup, biasanya lebih memilih diam dan menyimpannya sendiri. Kemudian, jika saatnya tiba, wanita pasti akan mengadukan masalah itu kepada orang yang mereka percaya. Tidak hanya sebatas dipercaya, dia akan memastikan, apakah orang tersebut benar benar membuatnya nyaman untuk mengobrol dan berbagi.
Jika di kolong bumi ini sudah tidak ada lagi manusia yang membuat nyaman dan percaya maka wanita kan mengadukan persoalan hidupnya kepada Allah Ta’ala. Di tengah malam yang larut, di kesunyian yang mencekam, seorang menengadahkan tangannya dengan air mata yang berlinang. Memohon “segepok” pemecahan atas rentetan persoalan persoalan yang melilit leher. Dengan melakukan itu, hari akan lebih lega dari sebelumnya. Jiwa dan pikiran akan lebih tenang karena telah mengadu kepada Dzat yang Mahatahu dan Mahabenar. Sehingga keyakinan dan optimisme akan datangnya solusi, membuat mata wanita berpendar terang, meski solusi yang diharapkan itu akan datang dengan rentan waktu yang tak tentu. Ada yang saat itu juga langsung diberi jalan keluar oleh Allah S.W.T, namun tidak jarang pula yang harus menunggu berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun tahun, hingga jalan keluar yang ditunggu tunggu itu benar-benar tiba.
Hati wanita lebih sensitif. Lebih mudah tersinggung dan merespon masalah dengan emosi. Perasaanlah yang memainkan peranan secara dominan, sementara nalar atau tidaknya itu urusan belakangan. Terlebih jika wanita sakit hati, hati menjadi terminal akhir dari kepedihan dan kesedihan yang diderita.
Di dalam Islam, seorang muslimah mendapatkan tempat yang luar biasa indah. Wanita diperlakukan secara istimewa dan dijaga setiap hak yang ada pada dirinya.
Islam mengangkat derajat kaum wanita. Apapun posisi wanita, baik itu istri, wanita lajang, ibu, atau seorang anak. Seorang bapak tidak diperbolehkan memposisikan ananknya laksan barang dagangan dan sesuka hati menikahkannya dengan lelaki pilihannya. Islam menjadikan wanita mampu berkata “TIDAK” dengan suara keras sehingga lelaki takkan bisa memaksa dia untuk menikah.
Islam sama sekali tidak pernah mendzalimi pemeluknya, mengebiri hak-haknya, atau bahkan menyia-nyiakannya. Islam sangat adil kepada pemeluknya dan mengangkat derajatnya dalam setiap lini kehidupannya.

“Kalau ada kebaikan dari budaya barat
Maka Islam telah mendahului
Semua kebaikannya.
Bila tersimpan keburukan
Pada budaya barat
Maka Islam menjauhkan kita darinya
Kita tidak butuh budaya barat
Karena Allah telah mencukupi kita
Dengan Islam”

Musuh Islam mengatakan susahnya menjadi seorang muslimah, mereka berkata:
Wanita, auratnya lebih susah dijaga dibandingkan lelaki
Wanita perlu meminta izin kepada suaminya, apabila keluar rumah, tetapi tidak sebaliknya
Wanita, persaksiannya kurang dibandingkan lekaki
Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pria
Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
Wanita wajib taat kepda suaminya tetapi tak sebaliknya
Talak terletak di tangan pria, bukan wanita
Wanita kurang dalm beribadah karena masalah kewanitaan
Tetapi, pernahkah kita lihat yang sebaliknya?
àJika mereka mengatakan wanita auratnya lebih susah dijaga daripada lelaki, bukankah benda yang mahal harganya akan dijaga, dibelai serta disimpan dalam tempat yang aman dan terbaik? Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak. Itulah analogi seorang wanita
àWanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalh seorang wanita?
àWanita mnerima warisan kurang dari lelaki tapi harta itu menjadi miliknya pribadi dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Sebaliknya, lelaki harus menggunakan hartanya untuk istri dan anak anaknya.
àWanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak. Tetapi setiap saat wanita di doakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh mahkluk Allah di bumi ini, dan jika dia meninggal karena melahirkan, adalah syahid.
àSeorang wanita boleh memasuki pint syurga melalui pintu manapun yang disukainya, cukup dengan 4 syarat yaitu : shalat 5 waktu, puasa bulan ramadhan, taat kepada suaminya, dan menjaga kehormatannya.
Betapa sayangnya Allah kepada wanita. Jadi, bersyukurlah kepada Allah dan bagi lelaki janganlah sakiti hati wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar