Yang terhormat bapak presiden republic Indonesiaku tercinta, Susilo Bambang Yudhoyono (gue ngetik sambil nunduk nih pak)
Sebelum saya menceritakan isi surat kaleng ini kepada anda, izinkanlah saya memperkenalkan diri saya kepada anda (namanya bukan surat kaleng lagi donk ya….hehehe). nama saya kartika sari dewi, seorang siswa kelas 3 sma di salah satu wilayah republic Indonesia yang belum pernah bapak injaki sekolahnya. Saya hanyalah orang biasa, mungkin nama saya mirip dengan salah satu putri Indonesia, Artika Sari Devi (mirip banget kan?) tapi saya sungguh berbeda dengan dia.
Baiklah pak, saya langsung saja yah….
Jujur, engkau adalah sosok pemimpin yang saya idolakan. Saya pun termasuk satu penyumbang suara dalam pemilihan presiden tahun 2010 lalu, karena memang saya suka dengan anda. Tapi itu dulu pak, sebelum Indonesia menjadi kacau seperti ini. Indonesia menjadi Negara yang tambah miskin, tambah aneh, tambah tak karuan, tambah kacau pokoknya tambah jelek deh. Memang, saya mengakui bahwa itu bukan sepenuhnya salah anda, namun anda juga harus bertanggung jawab, karena salah anda sendiri mau jadi pemimpin, dimana – mana kan pemimpin yang bertanggung jawab atas kesalahan bawahannya. Iya kan pak….?
Sejak saya lahir di dunia ini, hingga saya berumur 17 tahun pada tanggal 22 desember lalu, Indonesia itu adalah Negara yang statusnya berkembaaaaaaaaaaang terus. Memang sih pak, dulu dan sekarang itu berbeda. Kemajuannya sangat nampak salah satunya di bidang teknologi. Saya mengakui bahwa saya adalah orang yang paling bergantung dengan teknologi. Namun, banyak juga yang mundur loh pak, seperti manusianya. Pengetahuan semakin maju, tapi moral semakin mundur. Bapak tidak menyangkal kan? Ga usah nyangkal loh pak, buktinya itu banyak sekali. Salah satunya itu Gayus Tambunan pak. Kenapa sih dia ga’ dihukum mati saja? Memang sih pak, saya kurang begitu mengerti dengan hukum, tapi dari kacamata saya sebagai siswa yang selalu mengamati hal – hal aneh di Indonesiaku ini, menurut saya korupsi itu hal yang paling biadab selain membunuh. Saya selalu diajari oleh kedua orang tua saya agar tidak korupsi walaupun itu korupsi waktu. Tapi mengapa pak, orang yang sudah memakan uang milik Negara dari rakyat hanya mendapat hukuman ringan seperti itu? Belum lagi dia bisa leluasa ke luar negeri, enaknya jadi gayus yah pak. Udah kaya, terkenal lagi. ckckckckck
Pak presiden, saya sedih loh dengan keadaan Negara ini, kasihan tau ga’ para pahlawan yang telah gugur demi memerdekakan Indonesia, namun setelah merdeka, bukannya Indonesia maju pesat tapi malah maju mundur. Memang sih pak, SDM di Indonesia itu ga’ sama kayak di luar negeri, makanya kita ga’ bisa mengelolah SDA yang melimpah di Indonesia ini sebagaimana mestinya. Mengenai hal ini, saya ngomong gamblang aja yah pak… bagaimana Indonesia bisa mempunyai SDM yang berkualitas sementara biaya pendidikan itu mahal sekali, sedangkan bapak tahu sendiri kan, Ekonomi Indonesia itu rata – rata berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Masuk universitas demi mendapatkan gelar sarjana biayanya mahal, apalagi jurusan unggulan seperti kedokteran pak, biayanya ratusan juta.. bapak pasti tahu kan? Kalau ga’ tahu cek aja langsung di seluruh universitas di Indonesia. Jadi yang bisa masuk ke jurusan – jurusan seperti itu ya hanya orang kaya sajalah pak.. kalau masuk jurusan yang biayanya murah, biasanya bukan merupakan jurusan unggulan. Tapi peluang kerjanya itu sangat sangat sangat minim. Beasiswa ituseperti ga’ ada guna pak. Susah sekali mencari universitas yang menyediakan beasiswa full 8 semester. Nah bagaimana kita bisa maju? Belum lagi kalau mau jadi PNS di berbagai daerah di Indonesia, kalau ga disogok dengan puluhan juta ga’ bakal lolos jadi PNS. Jadi pengusaha lebih susah, kalau ga’ ada modal mana mungkin bisa bikin usaha. Maka dari itu pengangguran semakin meraja lela di dunia Indonesiaku ini. Itu artinya tingkat kriminalitaspun tentu semakin meningkat, makin banyak perampok, pencopet, pencuri, dan lain sebagainya.
Seperti kata orang, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Kalimat ini pas sekali dengan wajah Indonesia pak. contohnya, Anggota DPR ama petani, kan sangat jauh perbedaanya. Padahal kalau saya lihat, petani ama anggota DPR itu kerjanya lebih berat petani. Petani tiap hari panas – panasan bekerja di bawah terik matahari,pindah ladang kanan kiri, kulitnya terbakar panas matahari dan keringatnya itu minta ampun, kalau disaring di sebuah ember, mungkin dalam sehari bisa seember full keringatnya pak petani. sedangkan anggota DPR tiap hari sejuk – sejukkan di bawah AC, tiap bulan jalan – jalan ke luar negeri gratis, kulitnya halus karena sering ke salon, dan dalam sehari keringat mungkin hanya setetes saja yang keluar. Terus gajinya sangatlah jauh perbedaanya. Petani untung – untungan bisa mendapatkan dua puluh ribu per hari, tapi anggota DPR sudah pasti mendapat gaji belasan bahkan puluhan juta per bulan. Itulah mengapa anak petani jarang yang menjadi dokter ataupun pejabat. Di antara 100 mungkin hanya 5 saja pak yang bisa sukses seperti bapak.
Bapak presidenku sayang, saya mohon donk pak, biaya pendidikan itu tolong diturunkan dikit agar semua masyarakat Indonesia bisa sekolah pak, bisa pinter gitu loh. Kan kalo semuanya pinter saya berani jamin pak, Indonesia bisa menjadi Negara yang maju seperti singapura bahkan jepang bahkan amerika.ga’ ada yang ga mungkin selama kita berusaha. Dari pada uang Negara habis dikorupsi para pejabat, mending buat pendidikan pak. Saya yakin, kalau dia pintar tentu dia akan berfikir positive tentang cara untuk memajukan Negara ini, bukan berfikir tentang cara memperkaya diri sendiri.
Sebenarnya saya punya banyak sekali permintaan sama bapak, tapi satu permintaan ini sajalah dulu yang bapak kabulkan. Maaf yah pak kalau saya ceritanya kurang mengikuti cara penulisan surat resmi yang seharusnya. Bukannya saya tidak mengerti cara menulisnya loh pak, tapi biar bapak tahu ajalah isi hati kebanyakan remaja di Indonesia yang diwakili oleh saya. Seperti inilah pak curhatan hati remaja. Sekian surat kaleng dari saya. Selamat berfikir tentang cara memajukan, eh memperbaiki dulu lah, Negara republic Indonesia yang sangat kita cintai, yang memiliki banyak kemajuan di bidang kemunduran. Berjuanglah pak ,kembalikan kecintaan kami padamu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar